Cybernusa.id – INDRAMAYU
Jakarta-Perkumpulan Pengusaha Pekerja Migran Indonesia (Perpemindo) menyambut baik rencana Pemerintah mencabut kebijakan moratorium penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor domestik ke kawasan Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.
Hal tersebut muncul setelah adanya kunjungan balasan dari delegasi HRSD Arab Saudi untuk Courtesy Meeting TIM HRSD (The Ministry of Human Resources and Social Development Saudi Arabia) di kantor Kementerian P2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025) lalu.

“Kami menyambut baik rencana Pemerintah mencabut kebijakan moratorium penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor domestik ke kawasan Timur Tengah, termasuk Arab Saudi”, kata Judi Panca Nugroho, Sekjen Perpemindo sekaligus Penasehat Satgas P2MI Projo (26/2/2026)
Ia mengharapkan dibulan penuh berkah ramadhan akan dibuka segera, apalagi tuntutan pemerintahan prabowo gibran utk kementrian KP2MI yang utama adalah meningkatkan devisa negara dan mengurangi exploitasi PMI yang hanya bisa terwujud dgn dibuka seluas-luasnya negara penempatan khususnya timur tengah.
Sekjen Perpemindo Judi Panca Nugroho, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dan Wakil Bendahara Perpemindo Anggi M Nur
“Karena dengan ditutupnya penempatan timur tengah tidak menghentikan penempatan kenegara tersebut tapi tetap berlangsung melalui proses unprosedural, ya solusinya secepatnya dibuka”, lanjut Judi
Dengan kepengurusan baru, Perpemindo siap mendukung penempatan tersebut secara prosedural sehingga penempatan yang diimpikan pemerintah segera terwujud sebesar 450rb per tahun dan penempatan unprosedural akan berkurang.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding masih mempertimbangkan pembukaan moratorium mengingat masih banyaknya kebocoran, pemberangkatan secara non-prosedural.
“Kemungkinan kami akan menjajaki dalam waktu sebulan ini,” kata Menteri Karding
Sementara Wakil Bendahara Perpemindo Anggi M Nur mengungkakan bahwa permintaan kementerian terhadap pemerintah saudi sebenarnya sudah dipenuhi saat penerapan pilot project SPSK saudi yang sudah pernah dijalankan di masa kementerian tenaga kerja yang sebelumnya, saat urusan PMIitu dibawah naungan kementerian tenaga kerja.
Wakil Bendahara Perpemindo berharap tidak terlalu lama waktu kekosongan pembukaan kembali di masa kementerian baru agar maraknya penempatan unprosedural ke timur tengah kembali berkurang.
“Apalagi bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah buat semua khususnya negara timur tengah dimana mereka butuh sekali tenaga kerja dari Indonesia”, katanya
Rencana pencabutan moratorium penempatan PMI ke Timur Tengah disambut positif oleh Perpemindo. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan penempatan PMI dapat dilakukan secara prosedural, mengurangi praktik non-prosedural, dan meningkatkan pelindungan serta kesejahteraan PMI.
Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan devisa negara dan mengurangi eksploitasi terhadap pekerja migran.