Tradisi Upacara Adat Ngarot Desa Lelea Di Padati Ribuan Massa

Nur 7

Cybernusa.id – Indramayu

Rabu, 13/ 12/2023
Masyarakat Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, menjadi saksi gemerlapnya tradisi Adat Ngarot pada yang hampir setiap tahunnya selalu di adakan, antusias ribuan massa ikut hadir meramaikan tradisi ngarot.

Upacara adat ini menjadi perwujudan nyata dari pelestarian warisan budaya tak benda yang diwariskan oleh leluhur mereka.

Pemerintah Kabupaten Indramayu turut mengapresiasi komitmen dan dedikasi masyarakat Desa Lelea dalam menjaga serta melestarikan Adat Ngarot, menjadikannya sebagai kebanggaan dan cagar budaya yang tak ternilai.

Ahmad Syadali, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, mewakili Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina, menyatakan penghargaan yang tinggi terhadap inisiatif Pemerintah Desa dan masyarakat Lelea dalam mempertahankan keberlangsungan Adat Ngarot.

Pengaruh positif Adat Ngarot tak hanya dalam melestarikan tradisi, tetapi juga dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat dengan signifikan.

Syadali menekankan bahwa perayaan ini bukan sekadar kesenangan lokal, tetapi telah menarik perhatian dari masyarakat di luar Indramayu, bahkan secara nasional.

Dalam acara Adat Ngarot, 70 cuene (Gadis Ngarot) dengan hiasan bunga di kepala dan 50 Bujang (Jejaka) dikarak dari Balai Adat Ngarot menuju Halaman Kantor Desa Lelea untuk melaksanakan Upacara Adat Ngarot yang kaya akan makna dan simbol budaya.

Kepala Desa Lelea, Raidi, menyampaikan harapannya kepada bujang, cuene, dan seluruh warga Desa Lelea untuk terus mendukung program Pemerintah Desa serta visi Indramayu Bermartabat. Hal ini diharapkan akan membawa kemajuan bagi desa dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.

Selain itu, Raidi juga menekankan pentingnya kesetiaan dalam menjalankan adat istiadat desa sebagai bagian dari upaya bersama untuk melestarikan seni, budaya, dan bahasa Sunda Lelea.

Menyambut masa tanam padi musim hujan, pelaksanaan Adat Ngarot juga disebutkan sebagai simbol keberhasilan panen yang diharapkan melimpah serta perlindungan dari berbagai gangguan penyakit maupun hama padi.

Dalam upacara ini, secara simbolis, diserahkan sarana pertanian berupa bibit padi, air kehidupan, serta alat pertanian seperti cangkul, pedang, topi caping, dan dedaunan khas. ( Nur 7 / Anggi )

Berita Terkait

Tinggalkan komentar