Cybernusa.id – Indramayu
Seorang perempuan muda bersama ibunya nyaris dibunuh dengan celurit oleh seorang pemuda. Diketahui, ancaman pembunuhan ini disebabkan karena permintaan hutang yang tak dipenuhi.
Kejadian ini bermula dari seorang pria bernama Sukroni. Pria yang sering disapa Roy ini meminta pinjaman uang kepada Saerih. Namun permintaan itu tidak bisa dipenuhi Saerih.
“Boro-boro meminjamkan kepada orang lain, buat sendiri saja harus mencari dulu,” ungkap Saerih kepada media.
Saerih yang saat itu sedang menggelar lapak dagangannya di sebuah hajatan di Desa Mekargading, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, tidak menyangka penolakan itu berbuntut panjang. Sebab Sukroni naik pitam dan tidak terima pinjaman uangnya tidak diberikan.
Sukroni pun pulang. Namun ia kembali lagi kepada Saerih yang sedang menggelar dagangannya bersama anaknya, Dinda. Namun kali ini Sukroni tak kembali dengan tangan kosong. Ia membawa sebilah celurit yang tampak tajam dan menakutkan.
Saerih pun berhasil kabur ke rumah orang yang menggelar hajatan. Akibatnya Sukroni pun mengacak-acak dagangan Saerih. Dan Dinda yang belum bisa kabur, terpojok di lorong rumah permukiman dan tak bisa kemana-mana.
“Saya terpojok dan tak bisa kabur. Lalu kaki pelaku naik ke meja dan mengancam akan membunuh saya dengan celuritnya,” ungkap Dinda dengan nada takut.
Beruntung, ada beberapa orang yang berada di lokasi kejadian. Mereka berhasil menghentikan aksi Sukroni yang mengancam Dinda dengan celuritnya.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (2/9/2023) ini telah masuk ke tahap penyelidikan di Polres Indramayu. Pada hari Minggu (22/10/2023), Saerih telah mendapatkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan.
Dalam surat bernomor B/871/X/2023/Reskrim tersebut telah diinformasikan bahwa pihak kepolisian telah memeriksa terlapor Sukroni, memeriksa enam orang saksi, dan sudah mengamankan barang bukti. Selanjutnya polisi akan melakukan gelar perkara.
Namun pada keterangannya terhadap media, Saerih dan Dinda mengaku trauma atas kejadian tersebut. Terlebih Sukroni masih bebas berkeliaran dan mengancam keselamatannya.
“Saya harap polisi bisa segera menangkap terlapor. Kami khawatir ia melakukan hal serupa jika tidak segera diamankan,” pungkas Saerih. (IRENE )